Luka sayat merupakan suatu kondisi yang disebabkan karena adanya sayatan benda tajam dan menghasilkan luka yang kecil dan tipis, biasanya luka ini dilakukan secara sengaja dalam proses pengobatan. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesembuhan luka yaitu dengan menghitung kadar hidroksiprolin dan total DNA. Senyawa yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka, seperti flavonoid, saponin, dan vitamin C. Mentimun memiliki kandungan saponin, flavonoid, dan polifenol serta juga mengandung vitamin C. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah mentimun terhadap persentase penutupan luka, kandungan total DNA, dan kadar hidroksiprolin jaringan pada kulit mencit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), menggunakan 5 kelompok perlakuan (K-: tidak diobati, K+: salep povidone iodine, P1: salep mentimun 5%, P2: salep mentimun 10%, P3: salep mentimun 15%). Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan, masing-masing mencit diberi perlakuan berupa luka sayatan dan diobati selama 14 hari. Pengukuran panjang luka dilakukan setiap 2 hari sekali dan pada hari ke-14 dilakukan pembedahan untuk diambil jaringan kulit. Hasil yang didapatkan yaitu, salep mentimun konsentrasi 10% dan 15% merupakan konsentrasi terbaik dilihat dari nilai persentase penutupan luka, total DNA, dan kadar hidroksiprolin.