Proses produksi listrik dari PLTU Batu-bara menghasilkan Abu Terbang Batu-bara (ATB) yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Setiap produksi batu-bara akan menghasilkan limbah Abu batu-bara yang terdiri dari abu dasar dan ATB, ketika dibuang dalam jumlah besar ke lahan akan menyebabkan degradasi dan kontaminasi tanah dan air tanah sehingga berdampak pada kesehatan tanah dan produktifitas lahan, karena mengandung logam berat. Selain mengandung logam berat, abu terbang juga mengandung hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk menunjang kesuburan tanah, sehingga kajian ini mengkaji potensi pemanfaatan ATB terhadap ketersediaan P serta pertumbuhan dan produksi tanaman berdasarkan penelitian terdahulu dengan metode literatur pustaka. Penelitian ini menggunakan data sekunder melalui studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari sumber-sumber ilmiah seperti jurnal ilmiah, skripsi, publikasi ilmiah, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan topik penelitian, pendapat ahli, maupun berbagai studi eksperimental. Berdasarkan hasil kajian, ATB jika di kombinasikan dengan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (KTKKS), kotoran Sapi atau kotoran Ayam, dapat meningkatkan P-Tersedia. Aplikasi ATB sekitar 20% hingga 25% dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman Jagung, Tomat dan Kacang Hijau. Akan tetapi aplikasi diatas 25% dapat memberikan efek negatif pada tanaman