Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi metabolit sekunder serta aktivitas antioksidan ekstrak spons Aplysina fulva dan Amphimedon viridis dari perairan Pulau Panjang, Kota Bontang. Ekstraksi senyawa metabolit sekunder menggunakan metode maserasi bertingkat dengan penambahan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak, termasuk kandungan senyawa alkaloid, saponin, fenol, flavonoid, tanin, steroid, terpenoid dan kardiak glikosida. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil skrining fitokimia menunjukkan senyawa tanin positif pada semua ekstrak, senyawa fenol positif pada ekstrak heksan dan metanol kedua spons, serta ekstrak etil asetat Aplysina fulva. Sementara itu, senyawa alkaloid dan glikosida hanya ditemukan pada ekstrak heksan dan etil asetat spons Aplysina fulva, sedangkan pada Amphimedon viridis ditemukan pada ekstrak heksan dan etil asetat. Senyawa saponin hanya ditemukan pada ekstrak metanol dari kedua spons. Senyawa terpenoid hanya ditemukan pada satu ekstrak yaitu etil asetat Aplysina fulva, dan senyawa flavonoid tidak ditemukan pada semua ekstrak. Hasil uji DPPH menunjukkan bahwa ekstrak heksan dari spons Aplysina fulva memiliki aktvitas antioksidan paling tinggi dengan nilai IC50 2,85 mg/L, diikuti ekstrak metanol dari spons Amphimedon viridis dengan nilai IC50 12,08 mg/L. Ekstrak heksan dari spons Amphimedon viridis juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi dengan IC50 15,05 mg/L, sementara ekstrak metanol Aplysina fulva memiliki aktivitas antioksidan dengan yang juga tergolong tinggi dengan IC50 18,37 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan dan metanol spons Aplysina fulva dan Amphimedon viridis memiliki potensi antioksidan sangat kuat.