Latar Belakang : Ansietas merupakan merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif seseorang terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Relaksasi otot progresif yang dilakukan dengan cara merilekskan otototot tubuh, ini dapat mendorong timbulnya timbulnya zat kimia seperti beta bloker di saraf tepi yang dapat menutup saraf-saraf simpatis untuk menekan ketegangan pada otot saat kita merasa cemas. Tujuan : mengetahui pengaruh dari penerapan terapi relaksasi otot progresif terhadap perubahan tingkat ansietas pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugas akhir di PSDK FK UNMUL. Metodologi : menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus kepada 6 responden. Hasil : Adanya penurunan tingkat ansietas setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif sebanyak 2 kali pada ke enam responden dengan tingkat ansietas ringan (8) pada K1, ansietas ringan (8) pada K2, ansietas sedang (14) pada K3, ansietas sedang (14) pada K4, ansietas sedang (12) pada K5, ansietas sedang (14) pada K6. Kesimpulan : relaksasi otot progresif dapat mengurangi tingkat ansietas pada mahasiswa jika dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dan perlu penerapan yang lebih optimal untuk memperoleh hasil yang optimal.