Kemajuan teknologi nuklir berkembang sangat cepat. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kesehatan adalah radiodiagnostik di bagian radiologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-rata dosis serap radiasi yang diterima oleh pasien lansia awal, lansia akhir dan manula pada pemeriksaan thorax, mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara dosis serap yang diperoleh oleh pasien lansia awal, lansia akhir dan manula pada pemeriksaan thorax dengan dosis serap dari tingkat panduan dosis radiografi diagnostik yang ditetapkan BAPETEN dan untuk mengetahui pengaruh usia pasien lansia awal, lansia akhir dan manula terhadap dosis serap yang di dapat pada saat menjalani pemeriksaan thorax. Data dosis pasien yang di dapat akan diinput secara manual yang kemudian akan diolah dan dianalisis. Hasil perhitungan tersebut divisualisasikan dalam bentuk grafik hubungan antara besarnya dosis serap yang diterima pasien dengan usia pasien. Besar rata-rata nilai dosis serap radiasi pemeriksaan thorax AP golongan lansia awal adalah 0,40898 mGy, pasien lansia akhir dengan nilai 0,33896 mGy dan pasien manula dengan nilai 0,41652 mGy. Sedangkan, Rata-rata nilai dosis serap radiasi pemeriksaan thorax PA pada golongan lansia awal adalah 0,191092 mGy, pasien lansia akhir dengan nilai 0,116955 mGy dan pasien manula dengan nilai 0,16584 mGy. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah pada pemeriksaan thorax AP, di dapat bahwa nilai rata-rata dosis serap golongan lansia awal dan manula melebihi ambang batas dosis yang dikeluarkan oleh BAPETEN. Sedangkan pada pemeriksaan thorax PA, di dapat bahwa nilai rata-rata untuk dosis serap yang diterima oleh seluruh golongan usia lansia masih dibawah ambang batas dosis yang dikeluarkan oleh BAPETEN dan berdasarkan hasil uji statistik oneway ANOVA, diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh usia lansi