Tuberkulosis salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi pada anak. Kasus tuberkulosis anak di Kota Samarinda menunjukkan peningkatan pada tahun 2021. Pemetaan terhadap risiko penyakit terhadap suatu wilayah merupakan salah satu upaya pencegahan dan pengendalian TB. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis secara spasial kejadian TB berdasarkan faktor epidemiologi dan geografis menggunakan parameter imunisasi BCG, stunting, ASI eksklusif, kepadatan penduduk, PHBS rumah tangga. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan geographical epidemiology. Sampel penelitian menggunakan total sampling population yaitu seluruh kasus TB anak di Kota Samarinda Tahun 20202021

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan faktor risiko tuberkulosis anak terdapat kecenderungan kasus tuberkulosis anak dengan capaian PHBS rumah tangga dan jumlah kepadatan penduduk sehingga terdapat pola khusus antara PHBS rumah tangga dan kepadatan penduduk dengan kasus tuberkulosis anak. Sedangkan cakupan Imunisasi BCG, cakupan ASI Eksklusif, prevalensi stunting cenderung tidak mengikuti kasus tubekrulosis anak sehingga tidak terdapat pola khusus antara kasus tuberkulosis anak dengan cakupan Imunisasi BCG, cakupan ASI Eksklusif, prevalensi stunting.

Dengan demikian dibutuhkan peningkatkan pencegahan dan pengendalian kejadian yang TB ditekankan pada kondisi permasalahan pada wilayah masingmasing. Keterlibatan pemerintah dalam alokasi sumber daya dan pemberdayaan masyarakat juga sangat diperlukan untuk mengurangi angka kejadian kasus TB.