Jimilin, Pearanan Sanggar Seni Lou Pore Dalam Pelestarian Budaya Di Kampung Pepas Eheng Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Bimbingan Ibu Dra. Lisbet Situmorang., M.Si Selaku Dosen Pembimbing 1. Latar belakang dari penelitian ini adalah kegiatan dan peranan Sanggar Seni Lou Pore Dalam Warisan Budaya Tari Gantar. Ngeleway, Belian, dan musik tradisonal suku Dayak Benuaq yang ada di Kalimantan Timur khususnya di kampung Pepas Eheng. Budaya tari Gantar, Ngeleway, Belian dan musik tradisonal suku Dayak Benuaq, perlu dikembangkan dilestarikan dan dihidupkan kembali agar masyarakat khususnya generasi muda dapat mengetahui tentang kebudayaan tersebut dan sekaligus dapat mempelajari juga melestarikan agar budaya tersebut tidak mengalami kemunduran dan hilang oleh zaman. Metode penelitin dalam penelitian ini adalah upaya pelestarian budaya yangdikemukanan oleh Sedyawati (2008) antara lain perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di lapangan, terutama yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya dalam melidungi, mngembangkan dan memanfaatkan budaya tari Gantar, Ngeleway, Belian dan musik tradisional suku Dayak Benuaq telah dilakukan oleh Sanggar Seni Lou Pore dengan cara mengajak kaum muda-mudi yang ada di Kampung Pepas Eheng untuk bergabung menjadi anggota Sanggar Seni Lou Pore serta melakukan pementasan dan sama-sama menyadarkan masyarkat akan pentingnya menjaga kearifan lokal budaya tari Gantar, Ngeleway, Belian dan Musik tradisonal Suku Dayak Benuaq.