Dhiya Raihanah. pengawetan kayu durian (Durio zibethinus) dengan asap cair grade 3 dan ketahanannya terhadap serangan rayap tanah. Dibawah bimbingan Edy Budiarso dan Zainul Arifin.
Kayu durian umumnya mempunyai kelas awet yang rendah. Karena tingkat keawetan yang rendah maka kayu akan rentan terserang jamur dan mikroorganisme perusak kayu salah satunya rayap. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair grade 3 dan lama perendaman terhadap nilai retensi serta daya tahan kayu durian terhadap serangan rayap tanah. Bahan pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah asap cair grade 3 sebagai alternatif bahan pengawet terhadap kayu durian, guna meningkatkan ketahanan kayu durian terhadap organisme perusak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode perendaman dingin waktu lama perendaman yang berbeda-beda yaitu 1, 3 dan 5 hari dengan menggunakan bahan pengawet asap cair tempurung kelapa dengan konsentrasi 30, 40 dan 50%. Hasil penelitian pada nilai rataan kadar air kering udara pada kayu beringin (Durio zibethinus) adalah 11,037%, kerapatan kering uadara 0,328 g/m3 dan nilai kerapatan kering tanur 0,324 g/m3. Lama perendaman, konsentrasi bahan pengawet dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai retensi. Nilai rataan retensi terendah dihasilkan pada lama perendaman 1 hari dengan konsentrasi bahan pengawet 30% yaitu sebesar 29,354 kg/m3, sedangkan nilai rataan tertinggi terdapat pada perendaman selama 5 hari dengan konsentrasi 50% yaitu sebesar 154,944 kg/m3.