Latar belakang penulisan skripsi ini melihat dari kurangnya partisipasi dan dukungan dari para pemuda dan masyarakat di Desa Lebak Cilong, untuk ikut ke dalam kelompok Kesenian Damarwulan sebagai kesenian tradisional yang hampir punah. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang upaya pelestarian Kesenian Damarwulan di Desa Lebak Cilong dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam upaya pelestarian Kesenian Damarwulan di Desa Lebak Cilong.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisa data yang diperoleh dari lapangan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan dalam pelestarian Kesenian Damarwulan di Desa Lebak Cilong meliputi 3 aspek: 1. Upaya perlindungan, 2. Upaya Pengembangan, 3. Upaya pemanfaatan. Adapun faktor-faktor yang mendukung upaya pelestarian Kesenian Damarwulan di Desa Lebak Cilong, yaitu: Kesenian Damarwulan berfungsi sebagai hiburan yang dapat mempersatukan masyarakat, adanya dukungan dana dari pemerintah atau lembaga terkait kebudayaan untuk pembaruan kostum dan alat musik, proses pelaksanaan Kesenian Damarwulan dapat mempersatukan masyarakat karena dilakukan bersama-sama, masyarakat Desa Lebak Cilong bangga Keseniannya dapat dipertunjukan ke luar desa dan dikenal masyarakat luas, dan pemerintah desa mengagendakan Kesenian Damarwulan pada setiap perayaan besar di desa. Sedangkan, faktor-faktor yang menghambat upaya pelestarian Kesenian Damarwulan di Desa Lebak Cilong, yaitu: minimnya keterlibatan pemuda dalam Kelompok Kesenian Damarwulan, rendahnya motivasi anggota kesenian untuk terlibat aktif, buku pembelajaran Kesenian Damarwulan di Desa Lebak Cilong belum tersedia, bahasa yang digunakan dalam Damarwulan sulit dimengerti dan durasi pertunjukannya sangat lama, dan beberapa anggota kesenian terkadang terlibat pasif karena kurang memiliki semangat untuk mengikuti Kesenian Damarwulan.