Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan sumber daya manusia secara kolektif, karena manusia bukan hanya objek dari pembangunan tersebut, melainkan juga berperan sebagai subjek. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator untuk menggambarkan sejauh mana peran pemerintah dalam mengatasi persoalan sosial semisal kemiskinan melalui kebijakan publik dengan anggaran yang terbatas.

Penelitian dirancang dengan pendekatan kuantitatif untuk mellihat seberapa besar pengaruh dari pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap IPM dan kemiskinan. Dengan dukungan pengamatan selama 1 dekade (2013-2022), data yang berkaitan dengan variable tersebut diolah dengan model analisis jalur. Batas probabilitas yang digunakan adalah 5% melalui program SPSS 25.0 dan uji sobel untuk mengukur bagian dari pengaruh tidak langsung. Berdasarkan pengujian hipotesis, kami menemukan bahwa pengeluaran pemerintah disektor kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan bagi IPM, tetapi terhadap kemiskinan adalah pengeluaran pemerintah sektor pendidikan yang mempunyai pengaruh signifikan.

Disatu sisi, pengeluaran dari sektor pendidikan dan kesehatan berdampak nyata dalam mengentaskan masalah kemiskinan di Kota Samarinda dengan slope negatif. Dari hubungannya secara tidak langsung, kedua variable eksogen tidak mampu mereduksi kemiskinan melalui peran IPM sebagai variabel intervening karena hasilnya positif dan tidak signifikan.