Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan destinasi wisata pantai panrita lopi berbasis sapta pesona serta faktor penghambat dari pengembangan pantai panrita lopi berbasis sapta pesona.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melihat kondisi alamiah (natural setting) dengan penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan fokus penelitian yaitu pengembangan destinasi wisata panrita lopi berbasis sapta pesona, meliputi : Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah, Kenangan serta faktor penghambat dari pengembangan destinasi wisata pantai panrita lopi berbasis sapta pesona. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan ialah Kepala Pengelola Pantai Panrita Lopi dan yang menjadi Informan lainnya adalah Karyawan Pengelola Pantai Panrita Lopi dan Pengunjung Pantai Panrita Lopi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam (in-depth interview) serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang digunakan oleh Miles, Huberman, dan Saldana.
Temuan dari penelitian ini dilihat dari 7 aspek sapta pesona, meliputi : Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah, dan Kenangan telah berjalan cukup baik. Walaupun masih ada yang berjalan kurang baik dalam segi pengembangannya, namun jika dilihat dari ke 7 aspek sapta pesona yang berjalan di pantai panrita lopi dapat dinyatakan berjalan dengan cukup baik dalam pengembangan pantai panrita lopi di kecamatan muara badak. Hambatan dalam pengembangan pantai panrita lopi berbasis sapta pesona ini adalah kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pengelola pantai panrita lopi terkait aspek aman dan aspek bersih pada pengembangan pantai panrita lopi serta kurangnya anggaran dalam pengembangan pantai panrita lopi sehingga berdampak pada kebersihan dan keamanan diwilayah pantai.