Perkembangan tren belanja yang cenderung bersifat wait and see serta dipengaruhi oleh emosi berbelanja dari pelanggan yang cenderung senang dan tertarik untuk mampir dan datang ke sebuah outlet. Hal ini diterapkan oleh salah satu perusahaan telekomunikasi yang masif melakukan visibility terhadap toko yaitu Smartfren. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku pelanggan yang biasa terjadi yaitu perilaku pembelian impulsif karena sebagian besar pelanggan smartfren sesungguhnya tidak pernah merencanakan pembelian sebelumnya. Hal ini tidak lain juga di akibatkan karena emosi seorang individu ketika berbelanja (Shopping Emotion) yang sebagian besar menyebabkan terjadinya pembelian tidak terencana. Dalam riset ini peneliti menggunakan di antaranya dua variable Impulse Buying dan Shopping Emotion berperan sebagai variabel dependen lalu Sales Promotion serta Visual Merchandising sebagai variabel independen. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif diperoleh melalui survey yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner sedangkan data sekunder yang penulis gunakan adalah berupa penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian. Populasi penelitian mencakup semua pelanggan yang mengunjungi gerai mitra Smartfren dan melakukan pembelian tidak terencana pada area Samarinda penulis menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis data dalam riset ini peneliti menggunakan PLS yang digunakan untuk menguji pengukuran (uji validitas dan uji reabilitas) dan model struktural atau dapat dikatakan pula sebagau uji hipotesis kausalitasnya dengan model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan jika Sales Promotion dan Visual Merchandising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Shopping Emotions dan Impulse Buying dan juga Impulse Buying memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Shopping Emotions.