Indonesia merupakan salah satu negara tropis di dunia yang memiliki sumber daya berupa kayu dari pohon di hutan alam, akan tetapi semakin maraknya penebangan liar dan pemanfaatan kayu sebagai bahan konstruksi menyebabkan terbatasnya jumlah kayu berkualitas bagus. Oleh sebab itu, banyak masyarakat menggunakan kayu bekas sebagai alternatif yang lebih terjangkau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik jenis kayu bekas yang diperjualbelikan dan macam kerusakan yang terdapat pada balok dan papan bekas. Penelitian ini dilakukan di UD. Yudi Makmur dan UD. Kayu Bekas Kalimantan. Metode penelitian yang digunakan deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel secara acak sebanyak 10 kayu bekas untuk masing-masing sampel balok dan papan bekas. Pengamatan karakteristik jenis kayu bekas meliputi ciri umum (warna dan corak, bau, kesan raba, tekstur, berat, kekerasan, arah serat, kilap, lingkaran tumbuh, kayu teras dan kayu gubal) dan ciri makroskopis (bentuk pori, susunan pori, porositas pori, pengelompokan pori, jumlah pori per mm², jumlah jari-jari/mm, tipe penyebaran parenkim, serta adanya tylosis dan SIA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 lokasi usaha jual beli kayu bekas UD. Yudi Makmur dan UD. Kayu Bekas Kalimantan terdapat 5 jenis golongan kayu bekas yang diperjualbelikan yaitu bangkirai, keruing, ulin, kapur dan meranti dengan karakteristik ciri umum dan makroskopis berbeda. Didapatkan juga macamkerusakan kayu pada usaha jual beli kayu bekas yang sangat mempengaruhi kualitas kayu bekas antara lain karena lapuk, retak, bekas patah/pecah, , mata kayu dan kayu melengkung dan kerusakan kecil pada kayu bekas seperti lubang bekas paku, lubang serangga, dan lubang bor yang masih bisa ditolerir dalam usaha jual beli kayu bekas karena masih bisa diberi perlakuan seperti melepas paku pada kayu bekas.