PERAN KEPALA ADAT DALAM MELESTARIKAN NILAI – NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI SORONG TANDA PADA MASYARAKAT SUKU DAYAK\ DI DESA ASA
Salah satu bentuk kearifan lokal pada masyarakat adat Dayak Tunjung di Desa Asa adalah adanya tradisi adat istiadat sorong tanda dalam prosesi lamaran pernikahan. Tradisi sorong tanda ini telah dilakukan secara turun temurun dan dianggap sebagai suatu kewajiban dalam sebuh prosesi lamaran pernikahan. Tujuan penelitian ini ialah (1) Untuk mengetahui pelaksanaan kearifan lokal tradisi sorong tanda pada masyarakat suku dayak di Desa Asa; (2) Untuk mengetahui peran kepala adat dalam melestarikan kearifan lokal tradisi sorong tanda pada masyarakat suku dayak di Desa Asa; dan (3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kepala adat dalam melestarikan kearifan lokal tradisi sorong tanda pada masyarakat suku dayak di Desa Asa. Jenis dari penelitian adalah kualitatif. Jumlah informan 5 orang. Data dikumpulkanmenggnakan wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian bahwa (1) Tradisi sorong tanda masih terus dilestarikan oleh Masyarakat Suku Dayak di Desa Asa. Ditujuan untuk melamar seorang wanita menuju pernikahan. Sorong tanda dari pihak laki-laki berupa perlengkapan piring putih, parang, baju dan celana. Sedangkan sorong tanda dari pihak perempuan berupa perlengkapan piring putih, pisau, baju dan celana; (2) Peran Kepala Adat dalam melestarikan tradisi sorong tanda pada Suku Dayak Tunjung di Desa Asa, yaitu (a) Peran Menjaga Kelstarian Tradisi; (b) Peran Memberi Pedoman; (c) Peran Menjaga Keutuhan Masyarakat; dan (d) Peran Menggerakkan Masyarakat. Nilai-nilai luhur yang terus dipertahankan sebagai sebuah kearifan lokal dalam tradisi sorong tanda, yaitu (a) Nilai gotong royong; (b) Nilai sosial budaya; (c) Nilai religious; (d) Nilai hukum; dan (e) Nilai ekonomis dalam prosesi tradisi sorong tanda pada masyarakat suku dayak di Desa Asa; dan (3) Faktor pendunkung dalam melestarikan tradisi sorong tanda pada Suku Dayak Tunjung di Desa Asa dibagi menjadi 2 tema pokok, yaitu (1) Ketokohan Kepala Adat; (2) Kecintaan Masyarakat Terhadap Tradisi Budaya. Adapun faktor penghambat dalam melestarikan tradisi sorong tanda pada Suku Dayak Tunjung di Desa Asa yaitu pengaruh budaya luar
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PERAN KEPALA ADAT DALAM MELESTARIKAN NILAI – NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI SORONG TANDA PADA MASYARAKAT SUKU DAYAK\ DI DESA ASA |
---|---|
Pengarang | robert juliandri - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI ROB p 2023 |
Subyek | Peran Kepala Adat Nilai Kearifan LokaL Tradisi Sorong Tanda Suku Dayak |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | pembangunan sosial |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY