Penelitian ini di latarbelakangi oleh marak nya penyebaran informasi hoax yang berada di sosial media Facebook pada kalangan masyarakat kabupaten Tana Tidung pada tahun 2020-2022 informasi hoax di kabupaten Tana Tidung semakin banyak terjadi diasumsikan karena adanya pemilu yang di lakukan di kabupaten Tana Tidung sehingga banyak oknum yang menyebarkan informasi hoax untuk merugikan dan menjelek jelekan orang lain, Minim nya literasi masyarakat kabupaten Tana Tidung juga menjadi faktor utama penyebaran informasi hoax karena adanya masyarakat yang langsung menerima informasi tanpa di verifikasi sehingga termakan informasi hoax dan ikut menyebarkan nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana respon yang diberikan oleh generasi baby boomers Kabupaten Tana Tidung terhadap informasi hoax khususnya mengenai kebijakan pemerintah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perilaku imitasi yang disampaikan oleh Dede Rakhmat (2017). Terdapat beberapa syarat dalam teori ini yang harus dipenuhi agar seseorang mampu menirukan model perilaku yang baik, persyaratan tersebut terdiri dari perhatian, pengendapan, penguatan, dan reproduksi motori. Penelitian ini berfokus pada keempat syarat tersebut untuk menganalisis bagaimana generasi baby boomers di Tana Tidung dalam merespon informasi hoax dimedia sosial fecebook yang dijelaskan sebagai sebagai berikut. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa Perilaku Generasi Baby Boomers Kabupaten Tana Tidung sudah sesuai dengan Perilaku yang ideal atau Perilaku yang seharus nya terjadi jika di ukur dengan indikator pada teori Perilaku imitasi Dede Rakhmat (2017) yang telah di uraikan di atas, tetapi kurang nya pengetahuan Generasi Baby Boomers terkait literasi juga sanggat kurang sehingga masih ada saja masyarakat yang masih menyebarkan informasi hoax