Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan tepung fermentasi bungkil inti sawit dalam pakan terhadap konversi pakan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup ikan kelabau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan masing masing 3 ulangan, yaitu (P0) pakan tanpa penambahan bungkil inti sawit; (P2) tepung bungkil inti sawit yang difermtasi 0 jam, (P3) tepung bungkil inti sawit yang difermentasi 24 jam, dan (P4) tepung bungkil inti sawit yang difermentasi 48 jam. Fermentasi tepung bungkil inti kelapa sawit menggunakan EM4 yang mengandung mikroba aktif berupa bakteri asam laktat, Actinomicytes, bakteri fotosistetik, ragi dan jamur. Berat benih yang digunakan dalam penelitian berkisar 1-2 g dengan panjang benih 4-5 cm. Parameter yang diuji dalam penelitian ini meliputi analisis proksimat bahan baku pakan dan pakan percobaan, konversi pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Hasil dari penelitian menunjukan pakan dengan penambahan tepung inti bungkil sawit fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan serat kasar pakan. Pertumbuhan ikan kelabau tertinggi pada ikan yang diberi pakan dengan tambahan tepung inti bungkil sawit yang difermentasi selama 48 jam namun tidak berbeda nyata (p>0,05), dan perlakuan fermentasi selama 24 jam meningkatkan efisiensi pakan ikan namun tidak berbeda nyata (p>0,05), dan kelangsungan hidup seluruh perlakuan selama pemeliharaan yaitu 100%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa,penambahan bungkil inti sawit yang difermentasi selama 24, 48, tidak menyebabkan peningkatan kualitas pakan, tidak berpengaruh pada pertumbuhan, konversi pakan, dan kelangsungan hidup ikan kelabau.