Karang saat ini menghadapi berbagai ancaman yang semakin hebat. termasuk penangkapan berlebihan, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, pembangunan pesisir, limpasan dari pertanian, limbah industri, sampah dan pelayaran. Konservasi dan pengelolaan karang secara lestari dan berkembang sangat penting. Tujuan dari penelitian ini untuk meninjau status kesehatan karang di perairan Pulau Miang.Penelitian di lakukan pada bulan Desember 2020, dengan 4 titik stasiun dan pengambilan data tutupan karang dengan menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect).Hasil penelitian karang jenis Acropora Brancing lebih mendominasi dengan persentase 25,18%, persentase tutupan karang pada stasiun I. kondisi perairan distasiun ini pada saat pengambilan data pada saat pasang. Pada stasiun II karang Acropora Submassive lebih mendominasi dengan persentase 18,7%. kondisi perairan di stasiun ini saat pengambilan data yaitu saat surut. Pada stasiun III karang jenis Acropora Brancing lebih mendominasi dengan persentase 24,08% dan tingkat DCA 7,16%.kondisi perairan di stasiun ini saat pengambilan data dilakukan pada saat surut. Tingkat tutupan karang hidup pada stasiun 4 yaitu 54,68%. Pada stasiun ini karang jenis Acropora Brancing lebih mendominasi dari karang jenis lainnya dan jumlah Dead with Algae (DCA) pada stasiun ini cukup tinggi yaitu 25%.stasiun I 81,26%, stasiun II 80,74%, stasiun III 82,92%, stasiun IV 54,68%. Kondisi karang stasiun IV (DC) 5,8% dan (DCA) cukup tinggi yaitu 25%. Perairan Pulau Miang lebih didominasi oleh jenis Hardcoral diikuti oleh Soft coral.