Simpang Jalan KH. Agus Salim - Jalan Gatot Subroto yang berada di kota Samarinda sering mengalami kepadatan lalu lintas pada jam-jam sibuk, khususnya di sekitar Jembatan Baru pada simpang Jalan Tarmidi – Jembatan Baru akibat antrian yang terjadi di Jembatan Baru kendaraan yang ingin menuju Jalan KH. Agus Salim yaitu kendaraan dari Jalan Gatot Subroto dan Jalan A.M Sangaji mengalami antrian juga, selain itu cukup banyak kendaraan roda dua yang melakukan putar balik di Jembatan Baru sehingga menambah titik konflik yang mengakibatkan kinerja simpang Jalan KH. Agus Salim - Jalan Gatot Subroto terganggu. Hasil analisis kinerja simpang pada Jalan KH. Agus Salim – Jalan Gatot Subroto menggunakan MKJI 1997 diperoleh nilai derajat kejenuhan pada simpang yang tinggi yaitu 1,09 nilai derajat kejenuhan tersebut telah melampaui nilai aman derajat kejenuhan yang disarankan dari MKJI 1997 yaitu 0,85. Tingkat pelayanan simpang D dengan tundaan simpang sebesar 24,16 detik. Sedangkan hasil simulasi lalu lintas menggunakan Vissim diperoleh tundaan tertinggi 29,8 detik dengan tingkat pelayanan D. Alternatif perbaikan yang direkomendasikan yaitu alternatif perbaikan 2, dengan menggabungkan Alternatif perbaikan 1 yaitu menghilangkan pergerakan belok kiri pada Simpang Jalan Tarmidi-Jembatan Baru serta perencanaan simpang bersinyal 2 fase pada Simpang Jalan KH. Agus salim – Jalan Gatot Subroto. Alternatif menunjukkan hasil yang baik, derajat kejenuhan pada pendekat utara sebesar 0,42, pendekat selatan sebesar 0,64 dan pendekat barat sebesar 0,60. Nilai derajat kejenuhan turun dari keadaan eksisting sebelumnya yaitu 1,03. Tingkat pelayanan naik menjadi B yang sebelumnya D. Sedangkan untuk hasil simulasi menggunakan Vissim diperoleh tundaan pada pendekat selatan dan utara yang relatif kecil dengan tingkat pelayanan B, dan untuk pendekat barat dengan tingkat pelayanan C.