Energi listrik merupakan kebutuhan utama manusia yang jika dilihat dari sumber utamanya yaitu energi fosil semakin lama akan semakin habis. Perlu adanya upaya untuk memanfaatkan energi listrik lebih optimal lagi. Banyak permasalahan yang timbul pada kualitas daya listrik yang sangat berpengaruh terhadap optimalisasi penggunaan energi listrik tersebut. Salah satu permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah menurunnya power factor. Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki standar minimum power factor yaitu diatas 0,85 yang terdapat pada peraturan SPLN 70-1 dan PERMEN ESDM No. 09 Tahun 2011. Jika power factor berada dibawah batas minimum tersebut maka akan mengakibatkan kerugian, karena konsumen harus membayar kelebihan Kilo Volt Ampere Reaktif Hours (kVARh). Power factor turun ini diakibatkan oleh penggunaan beban-beban induktif. Dengan adanya automatic power factor correction maka power factor yang buruk dari penggunaan beban-beban induktif akan dapat teratasi dan optimalisasi penggunaan energi listrik dapat tercapai. Dalam penelitian ini dibuat sebuah alat automatic power factor correction berbasis mikrokontroler yang mampu memperbaiki power factor beban induktif dengan batasan arus maksimal 10 Ampere dan daya maksimal 2200 Watt. Dari hasil pengujian dengan menggunakan 3 beban kumulatif didapatkan nilai power factor terburuk sebelum perbaikan PF dilakukan oleh sistem yaitu 0,38 dan setelah terjadi perbaikan PF oleh sistem power factor terbaik mencapai 0,99 serta didapatkan nilai daya aktif dan daya semu setelah terjadi perbaikan PF hampir sama (sebanding) dan dapat dikatakan bahwa optimalisasi energi listrik terjadi pada penelitian ini.