Seperti halnya kota-kota yang berada di Indonesia, kota Samarinda juga tidak terlepas dari permasalahan transportasi salah satunya permasalahannya adalah kemacetan yang terjadi setiap harinya. Permasalahan ini terjadi di jalan K.H Ahmad Dahlan Kota Samarinda.Di sepanjang jalan K.H Ahmad Dahlan di penuhi sekolah, perkantoran dan lain lain mengingat banyaknya kegiatan masyarakat sehingga terjadinya aktivitas yang mengakibatkan tingginya arus lalu lintas. Kepadatan kendaraan juga terjadi pada jam-jam sibuk. Sisi ruas jalan terpotong oleh aktivitas hambatan samping yang di karena kan adanya parkir kendaraan. Oleh karena itu, berdasarkan kondisi yang terjadi maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi kinerja ruas jalan K.H. Ahmad Dahlan yang ditinjau dari perlu dicari kapasitas, derajat kejenuhan, dan hambatan samping. Dan selain itu juga dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kinerja ruas jalan K.H. Ahmad Dahlan kota Samarinda Pengumpulan data yang dipakai untuk analisa dan perhitungan, dilakukan dengan survei primer parkir badan jalan, survei hambatan samping dan survei volume lalu lintas, untuk mendapatkan data primer, survei dilakukan berbarengan dengan survei lainnya dengan durasi 3 sesi pertama pukul 07:00-09:00 sesi kedua 11:00-13:00 sesi ketiga 16:00-18:00 selama 7 hari, dengan mengambil area Jalan K.H Ahmad Dahlan sepanjang 200 meter pada area yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas tinggi dan bisa menjadi titik ukur bagi area lainnya. Berdasarkan Kinerja ruas jalan K.H Ahmad Dahlan kota Samarinda : Nilai kecepatan arus bebas (Fv) pada ruas jalan K.H Ahmad Dahlan kota sebesar 37,3 Km/jam. Nilai kapasitas jalan (C) pada ruas jalan K.H Ahmad Dahlan sebesar 2813 SMP/jam. Nilai derajat kejenuhan (DS) pada ruas jalan K.H Ahmad Dahlan kota Samarinda sebesar 1,14 nilai tersebut tidak stabil dan tingkat pelayanannya F. Nilai kecepatan rata rata (Vlv) pada ruas jalan K.H Ahmad Dahlan kota Samarinda sebesar 23 Km/jam. Nilai waktu tempuh (TT) pada ruas jalan K.H Ahmad Dahlan kota Samarinda sebesar 31,3 detik. Hasil nilai hambatan samping (SF) pada ruas jalan K.H Ahmad Dahlan Kota Samarinda dengan frekuensi bobot mencapai 908,1 kelas hambatan samping sangat tinggi. Solusi di jalan K.H Ahmad Dahlan dengan perubahan kelas hambatan samping jalan, penertiban PKL dan rambu larangan stop maka perubahan derajat kejenuhan menjadi 0,96, oleh karena itu terjadi perubahan tingkat pelayanan jalan berdasarkan derajat kejenuhan menjadi E.