Baturijang merupakan batuan yang mempunyai susunan yang terdiri dari lumpur pelagic. Baturijang merupakan batuan yang terbentuk pada laut dalam atau lantai samudera. Keterdapatan baturijang pada daerah Long Wehea ini belum pernah ada dilakukan penelitian sebelumnya, sehingga penting untuk dilakukan pemetaan geologi serta analisis mengenai keterdapatan baturijang melalui pendekatan petrologi. Secara administratif daerah penelitian ini berada di Desa Long Wehea, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dengan luasan ±1 km2. Penelitian ini guna mengetahui kondisi geologi daerah penelitian dengan melakukan pemetaan geologi dan pendekatan petrologi terhadap keterjadian baturijang pada daerah penelitian. Pada pendekatan petrologi pada baturijang digunakan data permukaan, lalu dilakukan analisis secara megaskopis atau deskripsi petrologi dan analisis secara mikroskopis dengan melakukan sayatan petrografi, pada analisis ini dilakukan pengecekkan komposisi terhadap sampel dari baturijang daerah penelitian. Dari hasil pemetaan geologi yang didapatkan berupa kondisi geomorfologi yaitu terdiri dari bentuk lahan Perbukitan Homoklin dan Perbukitan Zona Sesar. Kemudian, satuan batuan di daerah penelitian ini, yaitu Satuan Batulempung Melguan, Satuan Baturijang Melguan, dan Satuan Batulempung Gunung Neraka, dan struktur geologi yang berkembang berupa struktur kekar dan juga sesar geser dekstral. Selanjutnya dari hasil analisis didapatkan 2 jenis baturijang dan juga hasil dari analisis petrografi tidak ditemukan keterdapatan dari fosil radiolaria serta sponge spicule. Baturijang di daerah penelitian dapat digolongkan menjadi Baturijang Tipe II yang banyak dipengaruhi oleh proses hidrothermal.