Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang cukup digemari masyarakat Indonesia karena mempunyai rasa yang unik. Produksi tanaman tomat lima tahun terakhir mengalami penurun disebabkan oleh serangan penyakit, salah satunya adalah penyakit busuk buah yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani Kühn. Terutama pada saat musim hujan kerusakan dapat terjadi hingga 90%. Sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian jamur patogen untuk mengurangi serangan penyakit pada tanaman tomat yaitu dengan menggunakan pestisida nabati, salah satunya dengan aplikasi ekstrak daun salam, lengkuas dan kunyit. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi jamur penyebab penyakit, mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun salam, lengkuas dan kunyit terhadap jamur, dan menganalisis kombinasi terbaik ekstrak daun salam, lengkuas dan kunyit dengan konsentrasi 5% untuk mengendalikan jamur R.solani pada tanaman tomat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman (IHPT), Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman dari bulan Januari sampai April 2023. Percobaan yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 8 perlakuan dan 6 kali ulangan. Faktor tunggal dalam penelitian ini adalah daya hambat ekstrak daun salam, lengkuas dan kunyit terhadap pertumbuhan jamur R. solani. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Penelitian ini menunjukan pemberian daun salam, lengkuas dan kunyit telah memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni jamur uji. Pemberian perlakuan kombinasi ekstrak daun salam, lengkus dan kunyit memiliki efektifitas terbaik dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur uji dengan konsentrasi 5% ditunjukkan pada daya hambat sebesar 53,56%. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas antifungi ekstrak kombinasi daun salam, lengkuas dan kunyit mampu menghambat pertumbuhan miselium jamur Rhizoctonia solani Kühn.