Sistem ATS merupakan singkatan dari kata Automatic Transfer Swicth, jika dipahami berdasarkan arti kata tersebut maka ATS adalah sakelar yang bekerja otomatis, namun kerja otomatisnya berdasarkan memungkinan jika sumber listrik dari PLN terputus atau mengalami pemadaman maka sakelar akan berpindah kesumber listrik yang lainnya misalnya adalah Inverter. Metode pengumpulan data diambil dari uji kinerja komponen, uji desain peracangan perangkat lunak dan perangkat keras, dan uji set waktu perpindahan yang optimal (respons time). Uji kinerja komponen dilakukan untuk memastikan komponen berfungsi dengan baik sebelum proses perancangan ATS dilakukan. Uji desain perancangan perangkat lunak dan perangkat keras adalah pengujian fungsi dan kinerja dari hasil perancangan perangkat lunak dan perangkat keras ATS, dan yang terahir adalah uji set waktu perpindahan yang optimal (respons time) merupakan uji interval perpindahan daya dari sumber PLN ke Generator Set dan sebaliknya yang diatur melalui program ledder PLC menggunakan aplikasi CX-Programmer.Hasil perakitas perangkat keras terbagi menjadi tiga bagian, antara lain pengujian bahan kontrol ATS, perakitan wiring supply daya dari PLN dan genset dan perakitan wiring control ATS berbasis PLC OMRON CP1E. hasil perakitan perangkat keras secara keseluruhan telah sesuai dengan perancangan yang dibuat. Dilakukan pengujian bahan control ATS dengan hasil keseluruhan bahwa seluruh bahan dalam kondisi baik pengukuran starter genset dan AVR sebagai parameter penentuan waktu perpindahan (respons time) Didapatkan hasil pengamatan uji dynamo starter dapat menyalakan genset dalam waktu 10ms, Automatic voltage regulator (AVR) dapat menstabilkan tegangan genset dalam waktu 20ms. Dari hasil ini akan dijadikan setingan
waktu respons time melaluai ladder diagram pada software cx-programer Hasil perakitan wiring supply daya ATS menggunakan dua sumber daya 3 phase yang berasal dari PLN dan genset. Kedua sumber daya ini dihubungkan ke input kontaktor 3 phase 32 ampere, pada output kontaktor, kebel dihubungkan sesuai dengan jenis kabel (R S T N) yang sama pada sebuah terminal blok sebelum dihubungkan ke beban listrik. perakitan wiring control ATS, PLC berfungsi sebagai pusat kontrol mendapatkan supply power dari battery 24Vdc yang telah dikonversi melalui inverter 24Vdc-230Vac. Sebelum duhubungkan ke PLC, supply daya ini akan terlebih dahulu dihubungkan ke push button emergency sebagai tombol pengaman saat terjadi masalah pada prangkat kontrol ATS. Perkitan perangkat lunak dalam bentuk ladder diagram pada software CX-Programmer dilakukan dengan menyesuaikan jumlah input dan output pada perakitan perangkat keras. Hasil pengujian fungsi ATS terhadap perangkat keras dilakukan dengan mensimulasikan supply daya dari PLN dalam kondisi ON dan OFF sebanyak 10 kali. Hasil keseluruhan dari pengujian fungsi ATS terhadap input PLC menunjukkan hasil jika daya dari PLN OFF (relay PLN) bernilai logika 0 dan PFR mendeteksi under/over voltage (input PFR) bernilai logika 0 maka sistem ATS akan memindahkan supply daya secara otomatis ke sumber daya genset (output K1) bernilai logika 1. Hasil pengujian respons time genset ke PLN menunjukkan hasil perindahan waktu yang dibutuhkan sistem ATS untuk memindahkan daya dari PLN ke genset adalah 0.3ms. Hasil ini didapatkan dari total hasil
didapatkan dari setting waktu timer 1 selama 0.3ms. setelah sumber daya dari PLN mensupply beban, genset akan tetap stand by Selama 300ms sesuai dengan setting waktu pada timer 3.