Edible film merupakan salah satu alternatif pengganti kemasan plastik yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan yaitu rumput laut. Edible film dapat diaplikasikan pada bahan pangan dan non pangan karena sifatnya yang dapat terurai secara alami dan dapat dikonsumsi bersama dengan bahan pangan yang dikemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan umur panen terbaik rumput laut Kappaphycus alvarezii terhadap karakteristik edible film yang dihasilkan. Edible film yang dibuat menggunakan ekstrak karaginan rumput laut K. alvarezii dengan umur yang berbeda dengan konsentrasi karaginan 1% b/v dan plastisizer gliserol 10% b/b. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penggunaan kappa karaginan dari umur panen berbeda (35, 45, dan 55 hari). Parameter pengamatan fisik yang diamati meliputi ketebalan, kuat tarik, elongasi, laju transmisi uap air, dan kadar air. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test." Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan umur panen rumput laut K. alvarezii tidak berpengaruh nyata terhadap kuat tarik, elongasi, laju transmisi uap air (WVTR) dan kadar air, namun memberikan pengaruh nyata terhadap ketebalan edible film yang dihasilkan. Umur panen terbaik terdapat pada perlakuan umur panen 55 hari dengan nilai ketebalan 0.019 mm, kuat tarik 46.15 Mpa, elongasi 5.39 %, laju transmisi uap air 1.99 g/m2 .jam, dan kadar air 8.47%.