Tanty Ayu Nandiya, NIM 1808015037 Tenggarong 25 April 2000, Minat Studi Hukum Pidana, Dengan Judul “Tinjauan Yuridis Mengenai Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Memperdagangkan Daging Penyu (Chellonidae)” di bawah bimbingan Bapak Dr. Ivan Zairani Lisi, S.H., S.Sos., M.Hum selaku Pembimbing Utama dan Ibu Rini Apriyani, S.H.,M.H. selaku Pembimbing Pendamping. Perdagangan illegal satwa yang sampai saat ini masih ditemui di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Salah satu jenis satwa yang masih ditemui dalam praktek perdagangan illegal satwa jenis penyu. Perlindungan hukum terhadap satwa yang dilindungi telah diatur didalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah pendekatan doktrinal yang bertujuan untuk mengetahui dua pokok pembahasan: Pertama, penulis ingin mengetahui dan menganalisis perlindungan hukumterhadap satwa penyu. Kedua, penulis ingin mengetahui dan menganalisis penegakan hukum terhadap tindak pidana memperdagangkan daging penyu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk perlindungan hukum terhadap satwa yang dilindungi yaitu perlindungan secara represif dan preventif . Meski telah diatur didalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya namun ketidak pedulian manusia terhadap baik satwa maupun ekosistem lainya
berpengaruh terhadap penegakan hukum itu sendiri kemudian hambatan dalam penegakan hukum dipengaruhi oleh faktor-faktor penegakan hukum yang kurang maksimal .