Suku Dayak memiliki adikarya budaya dan identitas yang disebut Lamin. Arsitekturnya penuh dengan ornamen, motif, dan ragam hias yang memiliki makna tertentu yang mengandung nilai karakter luhur. Motif hias lamin suku Dayak Kenyah terdiri dari 6 motif yaitu buaya, lenjau/harimau, lengkungan dan lingkaran, naga, tebengaang dan udo’. Pengenalan motif hias lamin memiliki nilai penting dalam pelestarian dan dokumentasi warisan budaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk melalukan pengenalan motif hias lamin suku Dayak Kenyah menggunakan ekstraksi ciri bentuk dengan parameter metric dan eccentricity dan ekstraksi tekstur Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dengan parameter contrast, correlation, energy dan homogeneity dan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan input berupa gambar motif hias lamin suku Dayak Kenyah pampang. Pada penelitian ini menggunakan 5 kelas motif hias lamin. Data yang digunakan yaitu 10 motif buaya, 10 motif harimau, 10 motif lengkungan, 10 motif naga dan 10 motif tebengaang. Dari 5 motif hias lamin suku dayak Kenyah Pampang yang digunakan sebanyak 50 citra. Citra diolah untuk diketahui ekstraksi ciri bentuk dan tekstur dan dilakukan tahap klasifikasi. Tahap klasifikasi dengan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation menggunakan parameter ekstraksi ciri citra. Dalam melakukan 3 kali pengujian diperoleh akurasi tertinggi pada split data 70% data latih dengan jumlah 30 citra dan 30% data uji dengan jumlah 20 citra dari total 50 citra motif hias lamin suku Dayak Kenyah dengan akurasi sebesar 86,67%.