Kuat tekan dan sifat fisik secara bersamaan berkaitan erat dengan kestabilan geoteknik lereng tambang terbuka dan lubang galian tambang bawah tanah.Sifat fisik batuan, diantaranya densitas dan porositas serta Modulus Young dan Rasio Poisson yang diperoleh dari uji kuat tekan uniaksial merupakan masukan dasar untuk pemodelan geoteknik dan desain teknik geologi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dilakukan dengan melakukan perhitungan pada uji kuat tekan uniaksial untuk mendapat nilai kuat tekannya dan uji fisik sehingga didapat nilai densitas dan porositas. Nilai porositas yang telah diteliti pada tiga daerah dengan formasi Pulau Balang untuk batupasir daerah pertama Loa Duri didapatkan nilai dari 21,55% - 24,86%, daerah kedua Loa Kulu 20,35% - 22,44% dan untuk daerah ketiga Kadrie Oening 25,39%-29,31%. Nilai densitas yang didapatkan berdasarkan tiga lokasi Formasi Pulau Balang jenis batupasir Loa Duri berada pada rentan nilai 1,72 gr/cm3 – 1,94 gr/cm3 , Loa Kulu yaitu 1,78gr/cm3 –1,87gr/cm3 dan Kadrioning 1,81 gr/cm3 – 1,91 gr/cm3 . Untuk nilai kuat tekan masing-masing lokasi memiliki nilai rata-rata sebesar untuk Loa Duri 6,78 Mpa, lokasi Loa Kulu yaitu 6,75 dan lokasi Kadrie Oening sebesar 2,91Mpa, dan untuk nilai Modulus young’s daerah Loa Duri sebesar 70,45 Mpa, daerah Loa Kulu 62,02 Mpa dan untuk daerah Kadrie Oening 42,65 Mpa. Hubungan antara densitas dan porositas terhadap hasil uji kuat tekan yang didapat.Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan semakin besar nilai porositas maka semakin kecil nilai kuat tekan yang dimiliki masing-masing lokasi, sebaliknya semakin kecil nilai porositas maka semakin besar nilai kuat tekan tersebut.Untuk densitas semakin kecil porositas densitas juga ikut meningkat.