Dekomposisi adalah penghancuran secara metabolik bahan organik dengan hasil sampingan berupa energi, materi anorganik dan bahan organik lain yang lebih sederhana. Serasah tanaman air dan darat diperkirakan memiliki laju dekomposisi yang berbeda. Pada penelitian ini serasah dari tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L.) dan akasia (Acacia auriculiformis) dipilih sebagai spesies obyek penelitian karena keduanya adalah tanaman yang sering dijumpai di perkotaan daerah tropis, khususnya di Kota Samarinda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju dekomposisi di perairan lentik pada masing-masing spesies serasah daun. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai bulan November 2022. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Kolam Percobaan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan metode litter bag yang dimulai dari hari ke 0, 7, 14, 28 dan 42. Hasil Rata-rata laju dekomposisi pada 42 hari pengamatan menunjukkan serasah daun kayu apu adalah sebesar 1,03 gr/hari sedangkan pada serasah daun akasia sebesar 0,65 gr/hari. Nilai korelasi hari dengan berat kering pada serasah daun kayu apu dan serasah daun akasia menghasilkan koefisien yang mendekati angka 1 dimana artinya lama hari berpengaruh besar terhadap berat kering pada masing-masing serasah daun. Persentase Karbon Organik, Nitrogen Total dan Fosfor Total pada serasah daun kayu apu dan daun akasia mengalami kenaikan dan penurunan selama waktu penelitian. Dinamika ini berpengaruh terhadap siklus energi yang terjadi di perairan tersebut.