Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber alam hayati yang beberapa diantaranya dapat menghasilkan serat alam, salah satunya adalah pisang abaka (Musa textilis Nee). Pisang abaka memiliki serat yang berpotensi untuk dijadikan bahan baku produksi insdustri tekstil. Penelitian mengenai karakteristik serat abaka perlu dilakukan dengan tujuan mengetahui perlakuan awal yang efektif dalam meningkatkan kualitas dari serat abaka. Pengujian karakteristik serat abaka meliputi analisis komponen kimia menggunakan standar TAPPI, analisis anatomi dengan metode Schultze dan morfologi serat menggunakan SEM, serta analisis sifat fisik-mekanik serat dengan standar SNI. Hasil penelitian menunjukkan serat abaka dengan perlakuan awal berupa alkali (NaOH) mampu menghasilkan alfa selulosa yang tinggi. Alfa selulosa menjadi tolak ukur kemurnian selulosa yang dapat mempengaruhi kualitas serat sebagai bahan baku produksi tekstil. Diameter serat yang kecil pada perlakuan alkali (NaOH) akan menghasilkan aspek rasio yang tinggi dan diminati dalam industri tekstil. Kekuatan serat dengan perlakuan water retting dingin memenuhi beberapa kriteria serat dapat dipintal menjadi benang, kecuali kekuatan tarik dan kehalusan serat. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk meningkatkan kembali karakteristik serat alam agar dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan kedalam bidang industri sebagai alternatif bahan baku pengganti serat sintetis.