Diet bertujuan untuk mengatur pola makan dan menjaga asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Seorang pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor merekomendasikan kontribusi energi dan zat gizi yang ideal untuk camilan masing-masing sebesar 10%. Walaupun camilan terdiri dari seperempat total asupan energi di kalangan orang dewasa, camilan dengan asupan padat nutrisi di antara waktu makan sangat direkomendasikan. Namun, telah lama diketahui bahwa banyak masyarakat mengonsumsi camilan instan yang mengandung natrium, gula dan lemak yang tinggi. Pada kasus pemilihan camilan terbaik dalam menunjang program diet sehat optimasi menjadi salah satu masalah yang muncul sehingga perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yang menerapkan kombinasi metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penggunaan Metode AHP bertujuan untuk menentukan bobot kriteria keputusan, sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk proses pengurutan camilan. Penelitian ini menggunakan 10 camilan dalam kemasan sebagai data alternatif dan 8 kriteria seperti Energi Total, Kandungan Gula, Kandungan Garam, Kandungan Lemak Jenuh, Kandungan Protein, Kandungan Serat, Kandungan Vitamin Dan Kandungan Mineral. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode AHP-TOPSIS diperoleh bahwa Alternatif ke-10 yaitu Heavenly Blush Yogurt Bar sebagai peringkat pertama dengan nilai preferensi tertinggi sebesar 0,6020.