Tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan tanaman endemik yang ditemukan tumbuh secara liar dan telah lama digunakan sebagai obat oleh masyarakat di daerah Kalimantan dan Sumatera. Seluruh bagian pasak bumi seperti daun, batang, dan akar dapat dimanfaatkan sebagai obat. Adapun senyawa utama yang terkandung dalam pasak bumi adalah eurycomanone yang secara khas ditemukan pada bagian akar. Ekstraksi akar pasak bumi dilakukan dengan metode microwave-assisted extraction berbasis pelarut ionic liquid untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang lebih efisien dan efektif. Ekstrak yang diperoleh dianalisis menggunakan HPLC kemudian dioptimasi menggunakan RSM desain BoxBehnken dengan tiga faktor kondisi yaitu konsentrasi IL, waktu ekstraksi, dan rasio solid-liquid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IL, waktu ekstraksi, dan rasio solid-liquid memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perolehan kadar eurycomanone pada pelarut IL [BMIM][Cl], sedangkan untuk pelarut IL [BMIM][Ac] kurang memberikan pengaruh yang signifikan dilihat dari perolehan konsentrasi senyawa yang sangat kecil bahkan beberapa ekstrak tidak ada sama sekali sehingga pelarut IL [Bmim][Ac] tidak dilanjutkan hingga tahap optimasi. Kondisi optimum dari IL [Bmim][Cl] sebesar 0,4061 μg/mg pada konsentrasi 0,4 mol/mL dengan waktu ekstraksi selama 20 menit dan rasio solid-liquid 8 g/mL.