SHAPIYATUL MUDRIKAH. Eksplorasi dan Identifikasi Karakter Agronomi Tumbuhan Purun Bajang pada Habitat yang Berbeda di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Fakultas Pertanian,Universitas Mulawarman, 2023, (di bawah bimbingan Penny Pujowati dan Odit Ferry Kurniadinata). Purun bajang banyak tumbuh pada lahan rawa tergenang di Kalimantan Timur. Habitat alami purun bajang sangat rentan mengalami degradasi karena alih guna lahan. Pemanfaatan purun bajang di bidang pertanian belum banyak dilakukan. Penelitian bertujuan mengetahui kondisi habitat, karakter agronomi purun bajang, serta persamaan dan perbedaan karakter agronomi purun bajang pada lima habitat yang berbeda. Penelitian merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan Maret-Agustus 2022. Eksplorasi dilakukan melalui survei lokasi tumbuhnya populasi purun bajang. Pengamatan purun bajang dilakukan pada lima habitat lahan rawa tergenang di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengambilansampel purun bajang sebanyak 25 sampel untuk mewakili populasi purun bajang pada setiap habitat. Analisis kadar pirit dari sampel tanah lima habitat dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Data hasil pengamatan karakter agronomi dianalisis secara deskriptif dan hasil pengukurannya dihitung menggunakan standar deviasi. Terdapat lima habitat purun bajang dengan ciri-ciri lahan: tergenang air dengan ketinggian antara 26,8-36 cm; pH air antara 4,5-6; pH tanah antara 3,4- 5,6; dan kadar pirit antara 0,06%-0,26%; lahan terbuka tanpa naungan; warna air agak keruh, kecoklatan, dan agak berbau. Karakter agronomi purun bajang berupa batang berwarna hijau dengan permukaan licin, berbentuk silinder yang tumbuh memanjang dengan ujung meruncing, memiliki ruas dan buku dengan rongga sekatsekat tipis di bagian dalam batang. Ujung batang yang meruncing tumbuh menjadi kuntum bunga majemuk dan menjadi bakal biji pada fase generatif. Bunga berwarna hijau muda-kekuningan. Bagian pangkal batang dilapisi daun seperti membran seludang berwarna ungu. Akar berbentuk serabut berwarna merah-oranye dan tumbuh bersama stolon. Persamaan karakter agronomi purun bajang pada lima habitat terdapat pada warna batang, daun, dan bunga. Batang berwarna hijau, daun berwarna ungu-kemerahan, dan bunga berwarna hijau muda kekuningan. Perbedaan karakter agronomi purun bajang terdapat pada presentase jumlah bunga per rumpun. Lokasi habitat purun bajang dengan pH tanah 5,6 memiliki rata-rata presentase jumlah bunga per rumpun yang rendah, yaitu 43,40% per rumpun. Persentase jumlah bunga tertinggi yaitu 61,54% per rumpun terdapat pada habitat dengan pH tanah 3,71.