Pemetaan geologi menghasilkan cerminan kondisi geologi pada skala yang diinginkan. Daerah penelitian terletak pada Loa Bakung – Samarinda Seberang yang memiliki topografi dengan perbedaan elevasi yang signifikan dan dilalui oleh Sungai Mahakam. Sebagai sungai utama, perlu diketahui kualitas fisik air untuk pemanfaatan sehari-hari. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengidentifikasi kondisi geologi berupa geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi serta untuk menentukan kondisi hidrologi kualitas fisik air Sungai Mahakam yang ada pada daerah penelitian berdasarkan nilai empat parameter yaitu : suhu, kekeruhan, total suspended solid (TSS), dan total dissolved solid (TDS). Dengan menggunakan metode penelitian historis pada survei lapangan dan verifikasi dari pengujian secara insitu dan penginderaan jauh pada 15 titik didapatkan hasil penelitian berupa tiga satuan bentuk asal geomorfologi : Denudasional (perbukitan terkikis), Fluvial (dataran aluvial dan tubuh sungai), Struktural (perbukitan homoklin dan perbukitan antiklin). Tiga satuan stratigrafi dari yang muda ke tua yaitu satuan batupasir Loa Bakung, satuan batupasir Pergudangan Seberang dan Endapan Aluvial. Tiga struktur geologi : Kekar N 146°E/65° berarah tenggara-baratlaut, Antiklin I (Upright Gentle Plunging Fold), Antiklin II (Upright Horizontal Fold), dan Sinklin (Upright Horizontal Fold). Secara insitu dan penginderaan jauh, rata-rata nilai kualitas fisik air Sungai Mahakam dengan suhu 29°C, kekeruhan air 94,72 NTU, TSS 66,225 mg/L, TDS 18 ppm. Menurut standar Baku Mutu Air Sungai dan Sejenisnya (PP No. 22 Tahun 2021) kondisi air Sungai Mahakam daerah penelitian termasuk kedalam Kelas tiga. Sedangkan menurut standar Persyaratan Kualitas Air Bersih (PERMENPERIN No.78 Tahun 2016), kondisi air sungai Mahakam tidak termasuk dalam kualitas air bersih.