PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI CAGAR ALAM PADANG LUWAY KABUPATEN KUTAI BARAT
Ratna (NIM 1704015230), Pemetaan Tingkat Kerawanan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Di Cagar Alam Padang Luway Kabupaten Kutai Barat. (Dibimbing oleh Ariyanto, S.Hut., M. Sc. Dan Ir. H. Hari Siswanto, M.P.)
Indonesia kaya dengan sumber daya alam terutama sumber daya hutan. Namun sumber daya hutan tersebut mengalami penyusutan dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Banyak kerusakan hutan dan lahn antara lain disebabkan oleh eksploitasi hutan, perladangan berpindah, kebakaran dan penebangan liar (ilegal logging) serta pengembangan pemukiman dan industri. Kebakaran hutan dan lahan sering terjadi di beberpa daerah di kabupaten kutai barat, khususnya Cagar Alam Padang Luway yang terletak di Kecamatan Sekolaq Darat Kabupaten Kutai Barat. Cagar Alam Padang Luway merupakan habitat bagi berbagai jenis anggrek dan Cagar Alam Padang Luway merupakan Hutan Kerangas yang memliki lahan exstrem dan rawan atau sangat peka terhadap kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penutupan lahan di Cagar Alam Padang Luway dan memetakan daerah rawan kebakaran hutan di kawasan Cagar Alam Padang Luway Kabupaten Kutai Barat. Untuk menghasilkan peta zona-zona (daerah) bahaya kebakaran hutan dan lahan di Cagar Alam Padang Luway menggunakan metode analisi tumpang susun dan dari berbagai peta yang tersedia dan menunjang dilakukan sintesis yang berkaitan dalam suatu analisis tumpang susun dengan penilaianzona- zona bahaya kebakaran. Berdasarkan pembobotan dari masing-masing elemen selanjutnya dilakukan penentuan kelas kerawanan. Penentuan banyaknya kelas dan interval kelas untuk menentukan kelas kerawanan digunakan rumus sturges dalam Mangkuatmojo (1997) seperti yang dikutip oleh Suparni (2014). Hasil overlay pemetaan parameter faktor lingkungan (jarak pemukiman, tutupan lahan, curah hujan dan elevasi) yang mempengaruhi tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan di Cagar Alam Padang Luway diperoleh lima tingkat kerawanan kebakaran yaitu tingkat sangat rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan, kawasan Cagar Alam Padang Luway merupakan kawasan yang didominasi dengan dua tingkat bahaya kebakaran yaitu kelas kerawanan tinggi dan sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan adanya sejumlah titik panas yang ditemukan di kawasan tersebut. Daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi hingga sangat tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan merupakan kawasan yang memiliki tutupan lahan berupa semak, belukar dan dekat dengan daerah pemukiman. Masyarakat sering melakukan aktivitas berladang di lahan perkebunan yang berada di luar dan di dalam wilayah Cagar Alam Padang Luway, sehingga sangat besar potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Aktivitas berladang dengan cara membakar lahan yang dilakukan oleh masyarakat setempat merupakan salah satu faktor terjadinya kebakaran, dan juga vegetasi yang mendominasi pada kawasan tersebut merupakan hutan kerangas dimana hutan kerangas sangat mudah terbakar.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI CAGAR ALAM PADANG LUWAY KABUPATEN KUTAI BARAT |
---|---|
Pengarang | RATNA - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI RAT p 2023 |
Subyek | Pemetaan Tutupan Lahan Hotspot Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Cagar Alam Padang Luway |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | KEHUTANAN |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY