Cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman hortikultura yang biasa dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap dan pelengkap bumbu masakan khas Indonesia. Ada berbagai macam jenis cabai di Indonesia salah satunya yaitu cabai varietas lokal Toraja atau biasa disebut dengan lada Katokkon (Capsicum chinense Jacq.). Varietas Cabai katokkon ini termasuk salah satu jenis cabai yang memiliki potensi ekonomis tinggi dan belum banyak dibudidayakan di Kutai Kartanegara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kotoran ternak terhadap pertumbuhan dan hasil Cabai Katokkon serta pengaruh dosis pupuk kotoran ternak ayam, kambing dan sapi yang memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai Katokkon yang terbaik. Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2022 sampai dengan Febuari 2023 di Jl. Mangkuraja, Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan tiga belas perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan terdiri dari : tanpa pemupukan (d0) , pupuk kotoran ayam 60 g ( d1), pupuk kotoran ayam 120 g (d2), pupuk kotoran ayam 180 g (d3), pupuk kotoran ayam 240 g (d4), pupuk kotoran kambing 60 g (d5), pupuk kotoran kambing 120 g (d6), pupuk kotoran kambing 180 g (d7), pupuk kotoran kambing 240 g (d8), pupuk kotoran sapi 60 g (d9), pupuk kotoran
sapi 120 g (d10), pupuk kotoran sapi 180 g (d11), pupuk kotoran sapi 240 g (d12). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam, uji lanjutan membandingkan dua rata-rata perlakuan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Analisis ragam menunjukkan pemberian jenis pupuk dan dosis pupuk kotoran ternak berbeda nyata hingga sangat nyata pada variabel tinggi tanaman Cabai Katokkon saat berumur 15, 30, 45, 60 Hari Setelah Pindah Tanam (HSPT), saat panen pertama, umur berbunga, dan umur panen pertama, namun berbeda tidak nyata terhadap variabel lainnya. Dosis pupuk kotoran ternak yang dapat memberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman Cabai Katokkon adalah pupuk kotoran ayam sebanyak 240 g per polybag (40 Mg ha-1).