Untuk mewujudkan konsep pemerintahan yang baik, diperlukan adanya partisipasi masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan. Dalam hal ini pemerintah membentuk Pokdarwis sebagai agen pembangunan dalam konteks pariwisata sebagai alat untuk berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan disekitar mereka. Penelitian ini menggunakan Komunikasi Pembangunan sebagai Grand Theory, Komunikasi Partisipati sebagai Middle Theory, dan konsep servaes yang menggunakan empat indikator Komunikasi partisipatif yaitu, Heteroglasia, Dialogis, Poliponi, dan Karnaval. Penelitian yang bertemakan ekowisata ini menggunakan jenis deskripsi kualitatif dengan teknik purposive sampling dengan pemilihan informan yang berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan temuan di lapangan, didapatkan bahwa keempat konsep tersebut sebagian ditemukan dalam praktik komunikasi partisipatif Pokdarwis namun ada juga yang tidak ditemukan dalam artian tidak memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam empat indikator.