Kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi maupun untuk perabot rumah tangga terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu solusi mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan bahan berlignoselulosa selain kayu untuk dijadikan bahan baku pengganti kayu dalam pembuatan papan komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio sabut kelapa dan serat ijuk aren terhadap kualitas WPC. Adapun komposisi campuran sabut kelapa dan serat ijuk aren yang digunakan dalam penelitian ini adalah P1 (100% sabut kelapa : 0% serat ijuk aren), P2 (75% sabut kelapa : 25% serat ijuk aren), P3 (50% sabut kelapa : 50% serat ijuk aren), P4 (25% sabut kelapa : 75% sera ijuk aren), dan P5 (0% sabut kelapa : 100% serat ijuk aren), dimana penelitian menggunakan waktu tekan 20 menit dan tekanan kempa yaitu 30 bar pada suhu 1800C. pengujian sifat fisika dan mekanika papan plastik meliputi 7 pengujian yaitu kerapatan, kadar air, penyerapan air, pengembangan tebal, modulus elastisitas (MoE), (Modulus of Rupture/MoR), dan keteguhan tarik tegak lurus permukaan (IBS) dengan menggunakan standar JIS A5908-2003 dan SNI 03-2105-2006. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Uji lanjut Least Significant Difference dengan 5 kali ulangan. Hasil analisis menunjukkan komposisi terbaik pada perlakuan P5 untuk sifat fisika yakni P5 (0% sabut kelapa : 100% serat ijuk aren) dengan nilai kerapatan 0,89 g/cm3 , kadar air 1,40%, penyerapan air 6,76%, pengembangan tebal 1,32%, sedangkan sifat mekanika terbaik pada perlakuan P1 untuk pengujian MoE 248,68 N/mm2 , MoR 37,46 N/mm2 , dan pada IBS nilai pengujian terbaik pada perlakuan P3 yakni dengan nilai 1,61 N/mm2 . Sifat fisika telah memenuhi standar JIS A 5908-2015 dan SNI 8154-2015 sedangkan sifat mekanika MoR dan IBS memenuhi standar tetapi MoE tidak memenuhi standar JIS A 5908-2015 dan SNI 8154-2015