Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan nilai keteguhan geser rekat dari perlakuan yang digunakan pada contoh uji yaitu perbedaan jenis perekat dengan perbedaan pengerjaan permukaan bidang rekat. Analisis keragaman (ANOVA) dan uji lanjut LSD (Least Significant Difference). Hasil analisis keragaman menunjukkan pengaruh jenis perekat (A) dan pengerjaan permukaan bidang rekat (B) terhadap keteguhan geser rekat laminasi terap berpengaruh sangat signifikan, sedangkan interaksinya (AB) berpengaruh tidak signifikan. Pengujian sifat fisik dan mekanik kayu laminasi dilakukan berdasarkan standar JAS 234 – 2007. Nilai kadar air kayu laminasi terap rata-ratanya 11,59 % dan kerapatan normal nilai rata-ratanya 0,329 g/cm³. Nilai keteguhan geser rekat dengan perlakuan A1 (epoksi) sebesar 69,79 kg/cm2 lebih besar dibandingkan A2 (PVAc) sebesar 63,98 kg/cm2, sedangkan B3 (pengampelasan) dengan rataan tertinggi 72,86 kg/cm2 diikuti B2 (pengetaman) sebesar 65,42 kg/cm2 dan terendah B1 (penggergajian) sebesar 62,38 kg/cm2. Untuk persentase kerusakan kayu pada perlakuan A1 (epoksi) sebesar 76,30% lebih tinggi dibandingkan A2 (PVAc), sedangkan perlakuan sedangkan B3 (pengampelasan) dengan rataan
tertinggi 76,55% diikuti B2 (pengetaman) sebesar 72,80% dan terendah B1 (penggergajian) sebesar 71,00%, dan telah memenuhi standar JAS 234 : 2007 (>54 kg/cm²).