Kondisi sungai perkotaan terutama di Kelurahan Temindung Permai yang menjadi bagian hilir dari DAS Karang Mumus mengalami penurunan kualitas lingkungan fisiknya karena persoalan limbah domestik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi, tingkat partisipasi dan peran serta masyarakat dalam mengelola limbah domestik rumah tangga yang tinggal di lingkungan sekitar bantaran Sungai Karang Mumus yang terletak di Kelurahan Temindung Permai. Studi persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Karang Mumus dalam mengelola limbah rumah tangga akan membantu memperoleh informasi tentang asal dan banyaknya limbah yang masuk ke dalam badan sungai dan berpotensi memengaruhi kualitas perairan Sungai Karang Mumus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara dan pengisian kuesioner. Adapun skala ukuran dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Data yang telah didapatkan dari hasil kuesioner dan wawancara kepada masyarakat sekitar Kelurahan Temindung Permai, kemudian dianalisis secara statistik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di pemukiman warga masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan jika persepsi mengenai kondisi air Sungai Karang Mumus di Kelurahan Temindung Permai berdasarkan dua puluh indikator pertanyaan menyatakan kurang baik (2,61 - 3,40) dengan nilai rata-rata 3,39. Partisipasi Tinggi (3,99) dan peran serta masyarakat bantaran Sungai Karang Mumus di Kelurahan Temindung Permai dalam mengelola limbah rumah tangga dengan membuang limbah di TPA/TPS, rutin melaksanakan kegiatan gotong-royong, terkadang melakukan pemilahan limbah rumah tangga di rumah dan menjual limbah anorganik kepada pengepul limbah, mendaur ulang limbah rumah tangga yang masih bisa digunakan, memberikan sanksi yang tegas untuk pelaku pembuangan limbah di sungai, memiliki tong limbah tiap-tiap rumah, dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Mayoritas masyarakat di Kelurahan Temindung Permai masih belum mengelola limbah organik menjadi pupuk atau pakan ternak. Diperlukan kesadaran dari berbagai pihak baik itu pemerintah maupun masyarakat setempat untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan sungai Karang Mumus. Melalui studi ini diharapkan dapat menjadi bahan dalam perumusan strategi dalam normalisasi air sungai dengan meningkatkan kesadaran dan potensi masyarakat.