Mangrove merupakan tanaman yang tumbuh disepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Daun mangrove R. stylosa merupakan satu diantara bagian mangrove yang dapat dimanfaatkan karena mengandung metabolit sekunder dan garam. Kandungan garam pada daun menjadi masalah pada pembuatan minuman herbal celup daun mangrove R. stylosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pencucian terhadap kadar garam, rendemen, kadar air, kadar abu, pH, warna, mengetahui pencucian terbaik dan penerimaan konsumen serta mengetahui kandungan fitokimia minuman herbal celup daun mangrove R. stylosa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi pencucian yaitu: P0 (Tanpa frekuensi pencucian), P1 (Frekuensi pencucian 1 kali), P2 (Frekuensi pencucian 2 kali), P3 (Frekuensi pencucian 3 kali) dan P4 (Frekuensi pencucian 4 kali) dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah rendemen, kadar air, kadar abu, kadar garam, pH, warna, fitokimia serta hedonik (rasa, aroma, warna dan keseluruhan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pencucian memberi pengaruh nyata (p ˂ 0,05) terhadap kadar garam (3,59%-1,83%), kadar air (8,35-6,05), kadar abu (9,68-6,85), warna L* (41,72-33,64), warna a* (10,72-7,37), derajat putih (37,22-29,14), tetapi tidak berpengaruh nyata (p > 0,05) terhadap rendemen (25,67-22,00), pH (7,31-7,10) dan warna b* (27,74-20,64) minuman herbal celup daun mangrove R. stylosa. Hasil terbaik yang didapatkan pada perlakuan pencucian 4 kali (P4) dengan kadar garam 1,83% dengan nilai hedonik rasa 5 (agak suka), aroma 5 (agak suka), warna 5 (agak suka) dan keseluruhan 5 (agak suka). Kandungan fitokimia minuman herbal celup daun mangrove R. stylosa setelah dilakukan pencucian yaitu fenolik, saponin, triterpenoid, alkaloid, streroid, flavonoid dan kuinon.