Penggunaan internet yang berlebihan dapat menimbulkan perilaku yang disebut dengan cyberloafing, salah satu faktor yang memengaruhi cyberloafing adalah kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan cyberloafing. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 168 karyawan milenial di Paser yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan skala cyberloafing dan kontrol diri. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kontrol diri dengan cyberloafing pada karyawan milenial di Paser dengan nilai r hitung - 0.780 > r tabel 0.151 dan nilai sig 0.000 (p < 0.05) yang menunjukan bahwa ada hubungan dengan arah negatif. Artinya semakin tinggi kontrol diri, maka semakin rendah cyberloafing, dan sebaliknya semakin rendah kontrol diri, maka semakin tinggi cyberloafing pada karyawan milenial di Paser. Kontrol diri memiliki peran penting terhadap pengendalian cyberloafing pada karyawan milenial di Paser. Implikasi praktis dalam penelitian ini adalah bahwa perusahaan/instansi perlu memberikan perhatian kepada karyawan milenial agar dapat meningkatkan kontrol diri terhadap cyberloafing pada penggunaan internet di jam kerja sesuai dengan kebutuhan bukan digunakan untuk kepentingan pribadi. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan perusahaan/instansi membentuk aturan formal tentang penggunaan internet di jam kerja untuk mengurangi cyberloafing sebagai faktor peningkatan kontrol diri karyawan milenial.