Di sektor pertambangan, para pekerja dihadapkan pada berbagai tuntutan dan tekanan kerja akibat lingkungan kerja yang berbahaya. Semua orang yang bekerja di tambang berpotensi terpapar berbagai risiko fisik, kimia, mekanis, biologis, dan psikososial. Lingkungan kerja berpengaruh besar dalam produktivitas pekerja. Selain lingkungan kerja, bahaya psikososial juga dapat menyebabkan pekerja mengalami stres kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stres kerja dan mengetahui hubungan tuntutan kerja, variasi pekerjaan, total jam kerja, serta konflik kehidupan dan kerja dengan stres kerja pada pekerja pertambangan batubara di PT Karya Kembar Bersama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 44 pekerja PT Karya Kembar Bersama. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale 10 Item (PSS 10) untuk mengukur stres kerja dan Copenhagen Psychosocial Questionnaire III (COPSOQ III) untuk mengukur tuntutan kerja, variasi pekerjaan, serta konflik kehidupan dan kerja. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Pearson. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa tuntutan kerja (p value = 0,000), total jam kerja (p value = 0,030), dan konflik kehidupan kerja (p value = 0,007) terdapat hubungan dengan stres kerja. Sedangkan variasi pekerjaan (p value = 0,293) tidak terdapat hubungan dengan stres kerja. Adapun saran yang diberikan yaitu perusahaan dapat memberikan pelatihan kerja untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, pekerja dapat mengelola waktu istirahat dengan benar terutama saat pergantian shift kerja, serta perusahaan dapat membentuk Employee Assistance Programme (EAP) untuk mengatasi tuntutan psikologis serta konflik kehidupan dan kerja karyawan.