Aspek biometrik dan faktor kondisi ikan lurai Corica soborna (Hamilton,1822) dari Hilir Sungai Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur belum pernahdilaporkan, sementara disisi lain jenis ikan tersebut telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai ikan konsumsi dan di perdagangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek biometrik ikan lurai, meliputi: sebaran frekuensi kelas ukuran panjang tubuh, hubungan panjang-bobot, pola pertumbuhan dan faktor kondisi, serta nisbah kelamin, presentase tingkat kematangan gonad, dan kualitas air. Total 812 sampel ikan dikumpulkan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Desember 2022 hingga Februari 2023, menggunakan metode random sampling dari hasil tangkapan nelayan yang ikannya di daratkan di Kampung Nelayan Maju, Kecamatan Palaran. Hasil penelitian didapatkan ukuran panjang total ikan berkisar 42,48-63,89 mm dan bobot berkisar 0,70-2,56 g. Model regresi hubungan panjang total dan bobot tubuh adalah W=1×10-52,949 untuk jantan, W=8×10 vi -6L3,057 untuk betina dan W=5×106L3,176 untuk gabungan kedua jenis kelamin. Hubungan panjang total dan bobot
tubuh sangat kuat pada keseluruhan sampel dan kedua jenis kelamin, dengan nilaikoefisien regresi (r) berkisar 0,927-0,975. Pola pertumbuhan ikan jantan danbetina bersifat isometrik. Faktor kondisi relatif (Kn) berkisar 0,765-1,123 dan faktor kondisi ikan betina lebih tinggi daripada jantan. Nisbah kelamin antara jantan dan betina adalah 1:1,68. Presentase ikan matang gonad pada jantan dan betina berbeda setiap waktu pengambilan sampel, mengindikasikan ikan belum memasuki puncak musim pemijahan. Kualitas perairan di hilir Sungai Mahakam masih cukup baik untuk mendukung pertumbuhan dan reproduksi ikan berdasarkan pada parameter suhu, pH, dan Oksigen terlarut. Secara umum berdasarkan aspek biometrik, faktor kondisi dan kualitas perairan menunjukkan populasi ikan lurai dari hilir Sungai Mahakam masih tergolong sehat.