Detail Cantuman Kembali
Mardiana Lestari Tandi - Personal Name

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BIOKOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera) DAN KACANG KEDELAI (Glycine max) UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN BESI (Fe) DAN KEKERUHAN PADA AIR SUMUR BOR

Air tanah adalah salah satu sumber air baku bagi makhluk hidup. Air tanah dapat diperoleh dari pembuatan sumur bor. Air tanah dari sumur bor dapat langsung digunakan, namun beberapa memerlukan pengolahan sebelum menjadi air baku yang layak pakai. Permasalahan yang sering ditemukan pada kualitas air tanah adalah kekeruhan dan kandungan. Hal ini terjadi pada air sumur bor yang berada di perjuangan 1, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Samarinda. Kandungan besi dan kekeruhan berada di atas baku mutu yang dipersyaratkan. Air sumur bor ini digunakan untuk kegiatan sehari-hari oleh penyewa, seperti mandi dan mencuci. Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan kandungan besi dan kekeruhan agar memenuhi standar baku mutu menggunakan biokoagulan biji kelor dan kacang kedelai. Penelitian ini melakukan pengolahan air dengan cara koagulasi, flokulasi, dan pengendapan dengan jar test untuk menurunkan besi dan kekeruhan dalam air sumur bor menggunakan koagulan dari ekstrak biji kelor dan kecang kedelai. Senyawa dalam biji kelor dan kacang kedelai yang berperan sebagai koagulan adalah protein. Proses koagulasi menggunakan kecepatan 100 rpm selama 4 menit, proses flokulasi menggunakan kecepatan 50 rpm selama 20 menit, dan pengendapan dilakukan selama 1 jam. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan koagulan terbaik antara biji kelor dan kacang kedelai menggunakan konsentrasi 30 mL/L, serta menentukan konsentrasi koagulan optimum dari ekstrak koagulan terpilih. Variasi konsentrasi yang digunakan pada ekstrak koagulan terpilih adalah 10 mL, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L, dan 50 mL/L. Hasil penelitian untuk menentukan koagulan terbaik adalah ekstrak koagulan biji kelor dengan penurunan kekeruhan menjadi 109,79 NTU (4,5%) dari 115 NTU dan besi menjadi 0,36 mg/L (92,73%) dari 4,95 mg/L. Hasil penelitian yang diperoleh untuk konsentrasi optimal dari variasi konsentrasi koagulan esktrak biji kelor adalah 10 mL/L dengan penurunan kekeruhan menjadi 69,76 NTU (39,34%) dari 115 NTU dan besi menjadi 0,034 mg/L (99,31%) dari 4,95 mg/L.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BIOKOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera) DAN KACANG KEDELAI (Glycine max) UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN BESI (Fe) DAN KEKERUHAN PADA AIR SUMUR BOR
Pengarang Mardiana Lestari Tandi - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI MAR p 2023
Subyek Besi
Koagulasi
Biji Kelor
Kacang Kedelai
Kekeruhan
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2023
Penerbit Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Lingkungan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua