Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kata sapaan yang digunakan untuk menegur,menyapa atau menyebut orang kedua yang diajak bicara. Selain itu penelitian ini juga sebagai langkah pelestarian salah satu aset kekayaan bangsa Indonesia yaitu bahasa, khususnya Bahasa Kutai. Penelitian ini dilakukan di desa Muara Kedang Kabupaten Kutai Barat. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik simak dan teknik wawancara untuk mencari latar penutur melakukan campur kode. Teknik yang digunakan dengan cara peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan masyarakat di tempat peneliti, yaitu penelitian kualitatif. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode tersebut, didapatkan hasil bahwa bentuk kata sapaan terdiri atas tiga yaitu, bentuk Sapaan Terdri dari Suku Kata. Pada bentuk sapaan bahasa Kutai yang terdiri dari suku kata yaitu ‘Su’ berarti ‘om’. Suku kata ‘Su’ diambil dari kata ‘Busu’ yang berarti ‘om’. ‘Yok’ berarti ‘Tuk’. Suku kata ‘Yok’ diambil dari kata ‘Boyok’ yang berarti ‘Datuk’. Kata ‘Bah’ berarti ‘Pak’. Suku kata ‘Bah’ diambil dari kata ‘Babah’ yang berarti ‘Bapak’. Bentuk kata sapaan bahasa Kutai yang terdiri dari kata yaitu ‘Mbok’ di ambil dari kata ‘mbok’ yang berarti ‘Bibi’ . ‘Emek’ diambil dari kata ‘Emek’ yang berarti ‘Ibu/mama’. ‘Kaik’ diambil dari kata ‘Kaik’ yang berati ‘Kakek’. ‘Boyok’ diambil dari kata ‘Boyok’ yang berarti ‘Datuk’. ‘Busu’ diambil dari kata ‘Busu’ yang berarti ‘Om’. ‘Babah’ di ambil dari kata ‘Babah’ yang berarti ‘Bapak’. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode tersebut, di dapatkan hasil bahwa kata sapaan bahasa Kutai terdiri dari dua bentuk yaitu suku kata dan kata serta jenis kata sapaan bahasa Kutai yaitu kekerabatan. Kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Kutai adalah ‘Babah’ artinya ‘Bapak’, ‘emek’ artinya ‘Ibu/mama’, ‘Boyok’ artinya ‘Datuk’, ‘Ocong’ artinya ‘Cucu’, ‘Tua’ artinya ‘Paman/Tante’, dan ‘Abong’ artinya ‘ Anak laki – laki ‘.