Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keuntungan (kelayakan) usaha pengolahan kerupuk kepiting bakau (Scylla serrata), mendeskripsikan model saluran pemasaran produk hasil pengolahan kerupuk kepiting bakau dan mengidentifikasi kendala yangdihadapi oleh usaha pengolahan kerupuk kepiting bakau produksi Mulia Sumber Rezeki beserta solusinya. Tahapan penelitian dimulai sejak bulan November 2022 sampai dengan bulan Mei 2023 dengan lokasi penelitian di Desa Muara Bengalon Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Data yang dikumpulkan berupa data primer, yang diperoleh melalui proses wawancara dan observasi lapangan sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dari sumber buku teks, laporan dinas/instansi, karya ilmiah serta jurnal ilmiah. Penentuan sampel mengacu kepada sensus untuk pengolah kerupuk kepiting bakau dan sampel bola salju untuk pemasaran dan Lembaga pemasaran. Data lapangan yang diperoleh dianalisis dengan: Analisis Rugi/Laba; Analisis Kelayakan Usaha dan Analisis Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan usaha pengolahan kerupuk kepiting bakau adalah Rp. 7.065.000 per tahun; Usaha pengolahan kepiting bakau layak (menguntungkan) dengan nilai Revenue Cost Ratio (RCR) adalah 2,39 artinya penerimaan yang diperoleh besarnya 2,39 kali dari biaya yang diinvestasikan. Adapun nilai Break Even Point (BEP), yakni: BEP Produksi = 38 Kg per tahun; BEP Harga = Rp. 56.500; BEP Penjualan = Rp. 5.754.615 per tahun yang keseluruhan nilai BEP tersebut < nilai BEP aktual; nilai Payback Period 0,93 tahun (11,16 bulan) berarti pengembalian seluruh investasi kurang dari 1 tahun. Sedangkan Model Pemasarannya adalah Saluran Pemasaran Tingkat 1. Kendala pengusaha kerupuk kepiting bakau adalah bahan baku, faktor cuaca dan pemasaran belum luas.