Nur Bety, NIM 1905078004, Kompetensi Kebahasaan Guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Kalimantan Timur: Kajian Evaluasi Program Penyuluhan Bahasa Indonesia. Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman (Dibimbing oleh Dr. H. Yusak Hudiyono, M.Pd. dan Prof. Dr. Hj. Widyatmike Gede Mulawarman, M.Hum.).
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengetahuan kebahasaan guru Bahasa Indonesia sekolah menengah poertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA)) di Provinsi Kalimantan Timur terhadap materi penyuluhan bahasa Indonesia berupa ejaan, bentuk dan pilihan kata, kalimat dan kalimat efektif. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan kebermanfaatan kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi guru Bahasa Indonesia sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA)) di Provinsi Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui pemberian kuesioner kepada responden. Kuesioner berisi tentang pengetahuan kebahasaan (ejaan, bentuk dan pilihan kata, kalimat dan kalimat efektif) dan kebermanfaatan kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar guru, yaitu menguasai kaidah penulisan gelar akademis, tetapi tidak menguasai kaidah penulisan huruf kapital dan penulisan gabungan kata. Di samping itu, sebagaian besar responden, tidak menguasai kaidah penyerapan unsur asing dan penulisan angka yang menyatakan nilai uang. Sebagaian besar responden tidak menguasai kaidah pemakaian tanda petik dua dan tanda koma. Namun, sebagaian besar responden sudah menguasai kaidah pemakaian huruf kapital, huruf miring, dan penulisan kata depan. Hal yang menggembirakan ialah bahwa responden mampu menjawab secara tepat pilihan kata baku dan tidak baku. Selain itu, sebagaian besar responden dapat mengidentifikasi dan menentukan jenis kalimat. Dalam hal kebermanfaatan penyuluhan yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, sebagian besar responden berpendapat bahwa kebermanfaatan, materi penyuluhan dan teknis penyuluhan sangat penting dan sangat sesuai dengan kebutuhan peserta.