Kunyit hitam (Curcuma caesia ROXB.) merupakan varian baru dari keluarga Curcuma yang memiliki manfaat sebagai antiasma, bronkodilatasi, danantibakteri namun data toksisitasnya masih kurang. Oleh karena itu perludilakukan pengujian skrining fitokimia dari berbagai metode ekstraksi danuji toksisitas. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi sokletasi, maserasi, danrefluks menggunakan etanol 96% dan kemudian dilakukan skrining fitokimia. Kelompok ekstrak yang memiliki nilai rendemen paling optimal selanjutnya diuji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) danuji aktivitas mukolitik secara in vitro. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalahnilai rendemen dari ekstraksi metode sokletasi sebesar 10,4%, maserasi 10%, danrefluks 8,2%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan pada metode sokletasi danmaserasi positif mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan tanin, sedangkanpada metode refluks menunjukkan positif mengandung alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Hasil toksisitas menunjukkan ekstrak etanol kunyit hitamdari metode sokletasi memiliki nilai toksisitas 46,666 ppm dan termasuk kategori toksikyangberpotensi sebagai antibakteri. Hasil uji mukolitik menunjukkan hasil ekstrakkunyit hitam mempunyai aktivitas mukolitik yang ditandai dengan penurunanviskositas mukus. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa metode ekstraksi dengan rendemen terbesar dan kandungan fitokimia alkaloid, flavonoid, terpenoid, serta tanin adalah metode sokletasi. Berdasarkan pengujian toksisitas, ekstrakkunyit hitam termasuk dalam kategori toksik yang berpotensi sebagai antibakteri dan memiliki aktivitas mukolitik yang baik.