Ketahanan kardiorespirasi merupakan kemampuan sistem peredaran darah dan pernapasan untuk memasok oksigen selama aktivitas fisik berkelanjutan. Salah satu faktor yang memengaruhi ketahanan kardiorespirasi adalah perilaku menetap dan gaya hidup. Salah satu indikator perilaku menetap adalah screen time, dan tipe irama sirkadian dapat memengaruhi pilihan gaya hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan screen time dan tipe irama sirkadian dengan ketahanan kardiorespirasi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data primer diambil dari 92 responden mahasiswa Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen Screen Time Questionnaire (STQ) untuk data screen time, Morningness-Eveningness Questionnaire SelfAssessment Version (MEQ-SA) untuk tipe irama sirkadian, dan Queens College 3- Minute Step Test untuk ketahanan kardiorespirasi. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 20 tahun (39,1%), perempuan (57,6%), dengan indeks massa tubuh kategori normal (60,9%). Screen time rerata harian adalah 6,00-22,17 jam per hari dengan nilai median 10,60 jam per hari. Tipe irama sirkadian terbanyak adalah menengah (64,1%). Kelompok ketahanan kardiorespirasi terbanyak adalah cukup (46,7%). Hubungan screen time dan ketahanan kardiorespirasi menunjukkan p=0,250 (p>0,05) dan hubungan irama sirkadian dengan ketahanan kardiorespirasi p=0,252 (p>0,05). Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara screen time dan tipe irama sirkadian dengan ketahanan kardiorespirasi pada mahasiswa Prodi Kedokteran Universitas Mulawarman.