Wadi adalah produk fermentasi ikan tradisional yang berbentuk ikan utuh semi basah, berwarna agak putih (mendekati warna ikan segar), bertekstur liat dengan aroma khas wadi ikan. Wadi memiliki kelemahan yaitu tingkat keasinan yang berbeda karena belum ada standar dalam penggunaan garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teknik pengolahan wadi ikan jelawat di Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat sekaligus mengentahui karakteristik kimia dan mikrobiologi produk ikan wadi. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan menggunakan empat perlakuan penambahan garam yaitu 10%, 20%, 30% dan 40% dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati antara lain kimia (kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat), rendemen, derajat keasaman (pH), kadar garam, mikrobiologi dan penerimaan konsumen. Hasil observasi dan penelitian menunjukkan pengolahan wadi ikan di Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat dilakukan dengan penggunaan jenis dan takaran garam yang bervariasi, dan waktu fermentasinya yang berbeda-beda. Penambahan konsentrasi garam memberikan pengaruh nyata terhadap sifat kimia (kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat) dan rendemen, pH, kadar garam dan mikrobiologi. Sifat kimia (Kadar abu, lemak, protein dan karbohidrat) maupun nilai pH dan kadar garam pada wadi ikan semakin meningkat seiring bertambahnya konsentrasi garam dan kadar air, rendemen dan mikrobiologi pada wadi ikan semakin menurun seiring bertambahnya konsentrasi garam. Konsumen masih lebih menyukai perlakuan P3 dengan konsentrasi garam 30% dengan parameter kesukaan 5,67-6,00.